Rabu, 31 Mei 2017

Membangun kebudayaan indonesia

Membangun Kebudayaan Indonesia
Negara Nasional Republik Indonesia merupakan Negara maritim yang mempunyai banyak kepulauan dan ada juga pulau pulau besar. Dari sabang sampai ujung marauke, Indonesia merupakan Negara yang mempunyai banyak provinsi dan kebudayaan yang beraneka ragam. Negara Indonesia juga mempunyai slogan Negara yaitu bhineka tunggal ika, yang berarti berbeda beda akan tetapi tetap satu juga. Berbagai macam kebudayaan di Indonesia akan tetapi tetap satu yaitu Negara Indonesia.
Kita sebagai warga Negara Indonesia harusnya tidak membeda bedakan suku, ras, dan agama dalam kehidupan sehari-hari, karna Indonesia adalah Negara kesatuan republik yang menjunjung tinggi nilai kesatuan walaupun berbeda beda kebudayaan. Kita sebagai generasi penerus bangsa seharusnya meneruskan perjuangan para pahlawan Indonesia yang berusaha menyatukan semua perbedaan demi kemerdekaan Indonesia, yaitu dengan cara melestarikan kebudayaan yang sudah dahulu dijalankan para orang tua kita.

Untuk membangun kebudayaan Indonesia kita harus mengajarkan kebudayaan yang kita tahu kepada generasi selanjutnya setelah kita tua dan meninggalkan dunia ini berserta Negara Indonesia, dan yang paling terpenting adalah menanamkan kepada generasi sesudah kita agar mereka juga menjaga kesatuan republik Indonesia supaya tidak terpecah belah dengan adanya perbedaan yang terjadi. Setelah mereka juga sama seperti kita akan tua dan meneruskan kegenerasi selanjutya juga sampai dengan Indonesia menjadi Negara maju ataupun sampai akhir dunia ini.

Dalam membangun kebudayaan di Indonesia seharusnya juga pemerintah ikut serta dalam mendukung kelestarian kebudayaan dengan menentukan satu hari dalam setahun untuk masyarakat menunjukkan kebudayaan dihadapan masyarakat yang lain yang belum mengetahui tentang kebudayaan Indonesia tersebut. Dan pemerintah juga harus mengenalkan kebudayaan Indonesia kepada dunia luas agar para Negara diluar sanah mengakui kebudayaan Indonesia yang merupakan kesenian yang murni dari zaman dahulu sampai sekarang tidak tersentuh globalisasi.

Peran masyarakat juga penting dalam memajukan kebudayaan Indonesia yaitu mengapresiasi kebudayaan yang kita tahu dan tidak mengejek kebudayaan Indonesia ini yang merupakan tempat tanah air kita. Dan masyarakat mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang pentingnya membangun kebudayaan Indonesia agar kebudayaan nenek moyang tidak hilang begitu saja dimakan waktu dan menghilang karna arus globalisasi.

Dalam memajukan kebudayaan Indonesia juga seharusnya acara televisi tidak memberikan tayangan yang tidak mendidik generasi penerus bangsa, akan tetapi seharusnya memberikan tayangan edukasi tentang kebudaayan Indonesia yang luas dan beraneka ragam. Kebudayaan Indonesia juga bukan hanya tarian dan kebiasaan masing masing daerah, akan tetapi kuliner, adat istiadat, dan juga perbedaan keyakinan yang ada di Negara Indonesia ini.


Sekian dari pengamatan saya tentang cara membangun kebudayaan Negara republik Indonesia ini, dalam menjalankan kehidupan seharusnya kita menerima perbedaan keanekaragaman di Indonesia dan menerapkan slogan Negara kita yaitu bhineka tunggal ika. Setelah menerapkan tersebut seharusnya kita mencoba metode yang saya sarankan kepada seluruh rakyat Indonesia yang tinggal di Indonesia tercinta ini.

Biografi Pahlawan

Biografi Pahlawan Nasional
Kita akan membahas tentang sebuah biografi pahlawan nasional yang telah berjuang sampai titik darah penghabisan untuk membela tanah air Indonesia ini. pada zaman penjajahan jepang dan belanda sudah banyak pahlawan yang membela agar rakyat Indonesia merdeka dan bebas dari penjajahan, akan tetapi banyak juga pahlawan yang gugur dalam membela Negara Indonesia ini. dan kali ini kita akan membahas tentang pahlawan dari papua yaitu Frans Kaisiepo.

Frans kaisiepo adalah pria kelahiran wardo, Biak, Papua pada 10 oktober 1921. Pahlawan nasional yang satu ini mempunyai jasa besar khususnya terhadap kehidupan masyarakat di papua, sebab ia pernah menyandang status sebagai gubernur papua ke 4. Ia jugalah yang berada di balik asal usul nama irian. Jasa lain yang masih diingat publik adalah keikutsertaannya dalam konferensi Malino di tahun 1946. Ia memang sejak lama ikut serta dalam gerakan kemerdekaan republik Indonesia.

Dia juga pernah ditangkap oleh belanda. Ia kemudian bersama beberapa rekan berinisiatif untuk menyatukan wilayah irian agar menjadi bagian dari Indonesia. Ia sangat anti dengan pemerintahan belanda saatitu, bahkan ia sempat meminta sang putra bernama markus kaisiepo untuk mengganti nama sekolah dari semula disebut Papua Bestuurschool menjadi Irian Bestuurschool.

Menurutnya, nama irian memiliki arti besar terutama kaitannya dengan semangat persatuan masyarakat agar tidak mudah untuk takluk di tangan belanda. Ia dan beberapa teman sangat antusias menjelang presiden meproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Ini buktinya dengan memperdengarkan lagu kebangsaan beberapa hari menjelang proklamasi, tepatnya pada 14 agustus 1945. Ia juga merupakan salah satu dari pahlawan TRIKORA. Ia berjasa di dalam pembentukan partai Indonesia merdeka pada 10 juli 1946.

Yang menjabat sebagai ketua saat itu adalah Lukas Rumkofen. Ia pun kemudian diutus untuk pergi menghadiri konferensi Malino 1946. Itu merupakan peristiwa penting dalam sejarah hidupnya sebab dalam konferensi tersebut, ia merupakan satu satunya perwakilan dar irian. Disana ia menyuarakan aspirasinya dan nama papua diganti menjadi irian hanya berselang 1 tahun.
Belanda mencoba melakukan penekanan sehingga perangpun pecah di Biak, Irian. Kaisiepo merupakan salah satu tokoh penting dalam pergerakan tersebut. Sikap antinya terhadap belanda kembali ditunjukkan dengan menolak dipilih sebagai wakil belanda di konferensi meja bundar.

Atas sikap kerasnya itu, ia kemudian ditahan dalam periode yang cukup lama, mulai dari 1954-1961. Penahanan tersebut tidak menyurutkan semangatnya, bahkan ia kembali menemukan jati dirinya dengan menjadi pendiri partai politik irian pada 1971. Misi utama dari pembentukan partai tersebut adalah agar wilayah irian bisa bersatu dengan Indonesia. Frans kaisiepo menghembuskan nafas terakhir pada 10 april 1979, kemudian raganya disemayamkan di taman makam pahlawan Cendrawasih di Biak.


Demikian biografi Frans Kaisiepo sosok pahlawan nasional Indonesia dari Papua. Frans yang terlibat dalam konferensi Malino tahun 1946 membicarakan pembentukan Republik Indonesia Serikat sebagai wakil dari Papua. Semoga kisah diatas dapat memberikan inspirasi kepada penerus bangsa Indonesia terkhususnya kepada masyarakat Papua atau sekarang Irian Jaya.